Follow Me @lisna_dwi

October 22, 2016

Be an Ecomom, Cara Saya Untuk Menjadi Ibu Yang Lebih Baik



Assalamu'alaikum wr wb,

Dari hari ke hari, adaaaa aja teknologi baru, makin canggih tiap detiknya. Buibu pakbapak pasti juga ngalamin perubahan tiap harinya. Mulai dari gaya hidup, kebutuhan sampai pergaulan yang bikin istighfar sakit kepala. Ngga cuma itu aja, perubahan juga terjadi sama bumi tempat kita tinggal lho. Bukan kita aja yang makin tua, bumi kita ini pun semakin hari semakin tua. *ngaca* Sebagai seorang ibu saya juga harus bisa mengantisipasi segala perubahan ini. Pertanyaannya, gimana caranya supaya saya bisa mengubah hidup keluarga saya menjadi lebih baik? Nah!

Siapa bilang jadi ibu rumah tangga itu adalah hal yang mudah? Coba siapa bilaaaaang? :)) Kalo dalam posisi saya yang juga bekerja kantoran, hal ini seringkali harus bikin saya jumpalitan, juggling. Saya harus menjadi seorang ibu untuk anak-anak, jadi seorang istri yang baik untuk suami, juga harus jadi karyawan yang bertanggung jawab pada perusahaan. Tugas di rumah yang menumpuk dan pekerjaan yang di kejar deadline harus berjalan beriringan, tidak boleh ada yang tertinggal satupun. Tapiiii, mengeluh akan banyaknya tugas dan peran yang dijalankan tidak akan menyelesaikan masalah yekaaaan?!

I choose to be an Ecomom. Apaan tuh? Hmm bisa dibilang Ecomom adalah istilah yang tepat untuk digunakan sebagai sebutan untuk para ibu yang cerdas. Ibu cerdas yang tidak hanya berpikir untuk kepentingan saat ini tetapi juga berpikir untuk kepentingan jangka panjang atau untuk masa depan. Cerdas dalam hal ini adalah tentang bagaimana para moms merawat keluarga, mengurus rumah dan isinya, mengelola keuangan rumah tangga, serta pastinya merawat diri sendiri.

Pertanyaannya, apakah semua orang harus jadi ecomom? Menurut saya, iya. Sangat baik jika semua ibu di Indonesia ini jadi seorang ecomom, dengan begitu para ibu bisa meningkatkan kualitas hidup keluarga dengan baik. Dan menurut saya bukan cuma ibu bekerja saja yang wajib jadi ecomom, stay home mom pun juga harus jadi ecomom. Ada beberapa contoh tindakan yang bisa mendukung kita ni para buibu untuk jadi seorang Ecomom :


1. Menerapkan pola hidup sederhana

Makan masakan rumah yang sederhana tapi bergizi

Untuk menjadi ecomom, kita juga perlu membiasakan diri untuk menerapkan pola hidup sederhana sedini mungkin. Kita bisa mulai dari soal makanan. Buat yang anak-anaknya sudah sekolah, mungkin bisa mulai dengan membuatkan bekal untuk makan mereka di sekolah. Membuatkan bekal lebih baik daripada memberikan uang jajan besar untuk si anak. Bekal sehat yang sedap akan membuat mereka terbiasa makan makanan dari rumah, ketimbang jajan di luar, yang kita tidak tahu aman atau tidaknya makanan tersebut. Kalo saya yang anaknya belum sekolah, sebisa mungkin saya dan suami bawa makan dari rumah.

Selain itu. kita sebaiknya bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Atau level kebutuhannya yang macam mana sih? Apa itu kebutuhan primer, sekunder, atau tersier. Yang pada intinya hal ini akan membantu kita untuk menciptakan kebiasaan hidup sederhana.


2. Menyiapkan kebutuhan pendidikan anak sejak dini

Menyiapkan kebutuhan pendidikan Naya sudah saya lakukan sejak dini
               
Saya dan suami sadar bahwa sejak menikah dan punya anak, pakai uang itu bukan lagi untuk kesenangan sendiri. Kami harus mulai menyiapkan kebutuhan untuk masa depan, misalnya untuk pendidikan anak. Sekarang ini banyak bank yang menawarkan tabungan khusus untuk membiayai pendidikan, kita bisa manfaatkan hal tersebut untuk menyimpan uang kita khusus untuk biaya pendidikan anak kita nanti. Saya pun demikian. Selain itu bisa lewat investasi reksadana, emas, ataupun property. Pokoknya pastikan ada simpanan untuk pendidikan si kecil. Jangan khawatir kalo pendapatan ngga besar. Sedikit demi sedikit lama-lama akan jadi bukit bukan?!


3. Menggunakan produk ramah lingkungan.

Hari gini sebisa mungkin menggunakan produk ramah lingkungan

Dengan menggunakan produk ramah lingkungan, selain bisa berhemat, kita juga bisa hidup lebih sehat. Eco lifestyle yang bisa diterapkan misalnya saja kita mengganti penggunaan kantong plastik, menjadi kantong yang terbuat dari kain, yang bisa dipakai berulang-ulang. Lumayan lho, selain bisa jadi bentuk sayang dan peduli terhadap bumi juga jadi bikin irit, hehehe. Eco lifestyle yang lainnya adalah membawa air minum dari rumah dengan menggunakan tempat minum atau tumbler, sehingga kita sudah meminimalisir pembelian air minum berkemasan plastik diluar. Menggunakan tumbler sendiri bahkan menguntungkan juga di beberapa merchant, misalnya jadi dapat diskon, hihihi.

Lalu untuk di rumah, jika kita menggunakan kulkas, ada baiknya kulkas yang kita gunakan adalah kulkas yang eco friendly. Karena saya sendiri pun menerapkan hal tersebut. Saya pakai kulkas yang sudah punya teknologi econavi, yaitu sensor yang bisa mendeteksi kondisi pemakaian si kulkas itu sendiri, jadi secara otomatis si kulkas bakal memaksimalkan penghematan energi. Penasaran? Coba deh tanya uncle google kalo ngga percaya, hehehe.


4. Meluangkan banyak waktu dengan keluarga

Quality time bersama keluarga adalah wajib.
                   
Untuk saya dan sebagian orang yang menjadi ibu sekaligus wanita karir, mungkin ini hal yang menantang. Karena saya harus membagi waktu yang terbatas untuk keluarga dan pekerjaan. Tapi bukan mustahil, di sela-sela kesibukan, kita juga bisa mencurahkan banyak perhatian untuk mereka.

Misalnya saya, setiap hari saya pastikan makanan untuk Naya anak saya seharian sudah siap menunya. Walaupun sekarang hobinya makan ayam goreng. Tapi sebisa mungkin ada bahan makanan lain, buah dan sayuran untuk selingan. Siang saya selalu telepon mbak pengasuh si kecil atau mama saya yang kadang ikut menjaga Naya, menanyakan kabar dan kondisinya. Sepulang kerja, secapek apapun saya ladeni si kecil yang ingin main. Saya bebaskan dia mau main apa, ya mulai dari baca buku, melukis, sampai saya dijadikannya kuda tunggangan, hahahaha. Sekarang malah hobinya menginjak-injak saya yang tengkurap jadi hal menyenangkan buat si ucul. Lumayan, ada jasa refleksi gratis, hihihi.

Dan saat weekend tiba, saya tidak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk berkumpul bersama suami dan anak. Kami terkadang jalan-jalan keluar, atau sering juga menghabiskan waktu di rumah dengan bermain, jalan di taman dekat rumah, atau memasak untuk si kecil dan papanya. Intinya si harus ada quality time yang bisa jadi pelepas kangen karena selama seminggu saya, suami dan si kecil sulit menikmati waktu bersama.


5. Menghemat penggunaan air

Air sekarang bukan lagi barang gratisan

Sebagai Ecomom, kita juga bisa mengendalikan penggunaan air di rumah. Selain menghemat air, sebenarnya ini juga berdampak pada pengurangan biaya air yang harus dibayar. Coba deh kita cari tahu apa sumber panggunaan air yang paling banyak dan bisa kita minimalisir? Mandi? Mandi memang menggunakan banyak air tapi sulit bagi kita menghemat air untuk mandi. Menyiram tanaman? Bisa, asisten rumah tangga di rumah biasanya menyiram tanaman hanya di pagi hari. Mencuci? Bisa, kalau kita bisa lebih cerdas memilih mesin cuci. Saya sendiri sekarang memakai mesin cuci yang bisa lebih menghemat air karena memiliki teknologi econavi inverter yang memiliki tiga sensor yang mampu membaca kondisi cucian, untuk mendeteksi berapa banyak cucian, suhu air yang digunakan, serta bahan pakaian yang dicuci. Selain menghemat air, saya juga bisa menghemat waktu dan energi. Menang banyaklah pokoknya pakai mesin cuci jenis ini. :D

**

Begitulah, hal-hal yang saya lakukan untuk menjadi seorang ecomom. Berpikir dengan cerdas, bertindak dengan hati-hati, sebisa mungkin menerapkan eco friendly lifestyle dan selalu memikirkan sesuatu untuk jangka panjang, bukan hanya untuk saat ini saja. Maka dari itu IMHO nih semua ibu seharusnya bisa menjadi seorang ecomom. Kenapa? Ya, karena sudah pasti kan ya buibu pabapak ingin hidup kita dan keluarga jadi lebih baik dalam segala hal, baik itu kesehatan, keuangan atau kebahagiaan. Walaupun kedengarannya seperti hal sepele, tetapi hal-hal tersebut akan berdampak besar kepada kita nantinya. Semua hal di atas bisa jadi akan menentukan bagaimana hidup kita di kemudian hari. So choose wisely now to earn something good in the future.

Tiap ibu bisa menjadi ecomom. Tiap ibu bisa menjadi ibu yang lebih baik lagi. Orang-orang seperti saya atau buibu lainnya yang punya kesibukan di luar rumah, pasti juga bisa menjadi seorang ecomom serta membuat hidup kita dan keluarga selalu aman, nyaman dan bahagia. Bukan hanya untuk hari ini tapi juga besok, besoknya lagi, seterusnya, untuk selamanya.

Love you life. :D

Wassalamu'alaikum wr wb.

49 comments:

  1. Itu kok kopian wajahnya sama bangeeet! Nyokap, elo & Naya hahahah aseli sama plek XD

    ReplyDelete
  2. I am an Ecomom, kudu hidup sehat, hemat dan manfaat... nice sharing nih. Kadang kan ya kalo pas jadi inah nyuci baju suka demen buang2 air. Padahal masih banyak beberapa daerah di Indonesia yang kekurangan air bersih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hidup sehat jgn sarapan pop mie yaaaa. *Cubit* Inah kamu jg harus hemat air, deterjen jgn banyak2 pakenya. Hahahaha..

      Delete
  3. Tipsnya hampir sama kayak saya mbak, ngajarin anak2 makan menu sederhana yg penting bergizi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hooh mba. Sederhana asalkan sehat ngga masalah.

      Delete
  4. Aku lagi mikir pergaulan yang bikin istighfar itu yang gimana ??? kebetulan pergaulan ku cuman dari mesjid ke mesjid lho #EhGimana

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya aku percaya ko klo kakak cumi pergaulannya dr mesjid ke mesjid aja,hahaha.

      Delete
  5. Setujuu kudu irit di segala aspek, bukan pelit tapi demi tidak hidup boros dan berlebihan sesuai petunjuk Rasulullah..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul mbaaa. Kudu hemat. Kudu mikirnya jauh buat masa depan ya mbaa..

      Delete
  6. Ceu' Lisna..setuju sayah soal menjadi eco-mom..td mata sempet siwer baca ecomom, kirain econom..ahaha, faktor U..Mau dong kapan2 dimasakin makanan rumahan sama ceu' Lisna..*tetangga ngelunjak..ahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Emang klo bacanya kepleset pasti jd econom,hahahaha. Yuk boleee, jgn pingsan abis makan yak,hahaha.

      Delete
  7. Anonymous1:58 PM

    nice share mba Lisnaa... hidup EComMom

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thanks neng inka. Hidup ecomom, yeah.

      Delete
  8. Sustainable life banget nih dengan memakai peralatan rumah tangga yang ramah lingkungan ya Mba :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyes. Mungkin agak mahal di awal tp maintenance cost dan penggunaan energinya lebih efisien, jd secara longterm akan jauh lebih hemat. :D

      Delete
  9. Jadi bumi semakin tua trus kesimpulan nya bumi ini bulat atau datar ??? #KagakNyambung

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bumi itu manja ka cumiiii,hahaha. #makinngganyambung

      Delete
  10. Tos dululah sesama orang kantoran :D

    Kadang soal makan tuh gampang tergoda buat jajan enakk. Hihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaaa. Apalagi jajan di semarang,hahaha. Bisa2 kugendut di sana,hihi.

      Delete
  11. Itu porsi nasinya segitu?? Ecomom plus ekonom ����

    ReplyDelete
  12. lagi ngincer nomor 5, mesin cuci euy, biar bisa tercapai yg nomor 4 trus jadi ecomom juga

    #komenterselubungcurcol

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin ya rabbal alamin. Smoga segera dapat mesin cucinya, dalam tempo yang sesingkat-singkatnya,hihi.

      Delete
  13. Wah hana baru tahu istilah ecomom :D makasih sharing tipsnya mba lisna :D

    ReplyDelete
  14. Aamiin masih harus banyak diingatkan nih. Terutama pemakaian air yang boros.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mak, kadang ignorance sm penggunaan air,huhu.

      Delete
  15. Mantep nih all moms should be ecomoms
    Go eco go

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyes betul semua bisa jd ekomak! Hihi.

      Delete
  16. Mam, salfok sama menu makanan sehatnya #eh hahaha
    Go eco go eco go go !

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yoiih, menu sehat sentosa,hahaha. Go eco!

      Delete
  17. Mam, salfok sama menu makanan sehatnya #eh hahaha
    Go eco go eco go go !

    ReplyDelete
  18. Jadi Ecomom gampang-gampang susah di era lifestyle yang kaya gini ya seus.
    Tapi harus dilakukan demi jadi ibu yang ideal, dan kalau bukan kita yang perduli, lalu siapa lagi?

    ReplyDelete
    Replies
    1. 100 buat bumil. Kudu mulai dr kita ya ceu. Biar bisa kasih contoh ke keluarga terutama anak.

      Delete
  19. Wah bisa jadi wacana kedepannya buat saya dan keluarga saya nanti nih mbak..
    Makasih bnyak mbak udah sharing..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyes bener bisa disimpan dan diingat2,hehehe. Sama2. Makasih udah mampir.

      Delete
  20. nice sharing nya mom.. menurut aku paling susah itu membedakan antara kebutuhan dan keinginan, apalagi racun buat beli lipen baru sering bertebaran :D untung aku udah insaf.. skrg keinginan nya beli mesin cuci yang bisa hemat air aja deh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lipen iya banget racunnyaa,hahaha. Jd makanya beli yg murah2 aja ya mbaa. Biar sisanya ditabung beli barang yg lebih manfaat,hihi.

      Delete
  21. Jadi ibu memang harus otomatis jadi eco mom ya kann..Hemat dan berfikir panjang. biar balance ttp kudu punya me time juga. Spy ibu ttp waras. Hihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Becul buyu, biar tetep happy dan waras yes,hahaha.

      Delete
  22. Menjadi ecomom adalah kewajiban emak-emak masa kini.
    Demi masa depan anak cucu kita.
    Terima kasih udah mengingatkan ya Mba :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hooh mba. Demi hidup yang berkelanjutan, biar bisa dinikmati anak cucu juga.

      Delete
  23. Istilah baru nih yah Ecomom.. Setuju banget, jadi Ibu it means harus menguasai multitasking.. yang penting keluarga happy, kita pun pasti ikutan happy :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yes indeed. Ibu memang kudu multitasking.

      Delete
  24. Yang juga penting (menurut saya), menjadi ecomom berarti memberi teladan baik pada anak. :)

    ReplyDelete
  25. berpikir cerdas bertindak hati-hati2 tapi haribelanja online kemarin aku kebobolan eh malah curcol

    ReplyDelete
  26. Aku tuh paling hemat deh kalau pakai air mba. Hihiii

    ReplyDelete