Follow Me @lisna_dwi

December 29, 2016

Lakukan Hal-Hal Ini Untuk Menjadi Ecomom dan Mendapat Apresiasi Si Kecil!



Assalamu'alaikum wr wb,

Menjadi ibu yang baik dan selalu berusaha memberi yang terbaik untuk keluarga adalah fokus utama saya. Setelah menjadi ibu, pernah kepikiran ngga kalau kita akan diapresiasi oleh anak kita? Terlebih anak kita masih kecil? Sekedar ia mengucapkan “I love you, Mama” sambil memeluk dan mencium kita. Rasanya meleleeeeh... Bangga, karena ia bisa mengekspresikan perasaanya melalui perkataan dan bahasa tubuh yang ia berikan untuk saya. Bangga, karena ia sudah mampu mengapresiasi orang lain atau saya sebagai Ibunya. Bangga, karena ia punya inisiatif untuk memberikan hadiah kecil untuk saya, terlebih di momen hari Ibu lalu.


Tapi ini membuat saya berpikir juga, Mengapa si kecil bisa seperti itu dalam kesehariannya, bahkan ketika hari ibu kemarin. Dan kalau melihat ke belakang, mungkin hal-hal yang saya lakukan juga berdampak pada sikapnya. Beberapa hal yang saya teraokan dan mungkin berdampak pada sikapnya adalah sebagai berikut :


1. Menemaninya bermain ataupun belajar


Hal yang sebenarnya simple banget, menemani si kecil bermain ataupun belajar. Tapi ini pun sebenarnya butuh usaha. Karena sebagai ibu yang juga bekerja, ngga mudah mengatur waktu untuk menemaninya bermain ataupun belajar. Namun saya bisa menyiasatinya dengan menemaninya bermain sambil belajar di malam hari, sehabis saya pulang dari kantor dan mengajaknya bermain saat akhir pekan ataupun saat libur tiba. Memang tidak banyak waktu yang dihabiskan, namun waktu yang diluangkan cukup berkualitas.


2. Melatih kreatifitasnya sejak kecil


Melatih kreatifitas bisa banyak bentuknya. Biasanya saya menemani Naya menggambar, mewarnai, bermain peran atau mengajaknya mengkreasikan makanan. Saat hari libur atau akhir pekan tiba, selain bermain bersama, saya biasanya juga menemani si kecil menggambar atau mewarnai. Terbiasa saya temani saat bermain bukan berarti setiap saat harus ada saya. Bukti nyatanya ketika si ucul memberi saya kecupan, pelukan dan bilang “I love you” saat momen hari ibu. Kadang saya juga mengajaknya mengkreasikan makanan. Biasanya saya mengajaknya membuat bento, yang nantinya ia bisa hias sendiri tapi ngga jarang juga bikin kreasi makanan lainnya sehabis baca ide-ide menarik di internet. Kalau membuat bento ini sendiri, selain melatih kreatifitasnya, aktifitas ini juga membuat ia lahap memakan makanan yang kami buat.


3. Memberinya makanan yang sehat dan bergizi


Memberikan makanan yang sehat berarti kita juga harus memperhatikan bahan makanan yang akan kita olah menjadi masakan. Sebagai ibu yang juga bekerja, saya tidak mungkin setiap hari membeli bahan makanan. Biasanya saya membeli bahan makanan setiap seminggu atau dua minggu sekali, kemudian saya simpan di lemari es. Kalau beberapa ibu takut menyimpan makanan di lemari es karena dapat menyebabkan kerusakan pada bahan makanan, saya tidak begitu. Saya biasa menyimpan makanan di lemari es milik saya dengan tenang karena memiliki fitur kontrol kelembapan yang dapat menjaga sayuran saya di kondisi terbaik. Ataupun saat menyimpan daging, ayam dan ikan sekalipun, Fitur prime fresh pada lemari es Panasonic mampu membekukan sekitar -3°C sehingga yang dibekukan hanya permukaanya saja. Pembekuan makanan dengan cara inilah yang akan menjaga bahan makanan kita dalam kondisi terbaiknya. Dengan memiliki bahan makanan yang baik dan fresh, tentunya saya dapat memberikan makanan yang sehat dan bergizi untuk si kecil.


4. Mengajarkannya mencintai lingkungan


Mencintai lingkungan yang saya ajarkan pada si kecil mulai dari hal-hal sederhana yang biasa kita lakukan. Mulai dari mencintai lingkungan dengan menghemat energi ataupun menghemat air. Untuk menghemat air, biasanya saya ajarkan saat ia memperhatikan saya mencuci pakaian. Atau terkadang si ucul membantu sekaligus bertanya-tanya tentang mencuci kepada saya. Pertanyaan sederhana yang kadang ia tanyakan, “kenapa air yang saya gunakan ko sedikit jika dibanding dengan air yang digunakan mencuci oleh nenek kuwe (ibu saya)?” Langsung jawab saja, karena cara mencucinya berbeda. Didukung dengan mesin cuci Panasonic yang memiliki teknologi econavi, saya bisa menghemat air, menghemat waktu dan menghemat energy pastinya. Jadi saat menggunakan cara yang berbeda, hasilnya pun berbeda.


5. Mengajarkannya mengapresiasi orang lain


Sesederhana mengucapkan terima kasih saat diberi bantuan oleh orang lain. Saya belajar bahwa sebenarnya orang lain akan senang jika kita apresiasi. Begitupun saat saya diapresiasi si kecil, saat Naya mengucapkan “I Love You, Mama!” sambil memeluk saya. Ia membuat saya senang dan terharu, saat itu. Yang kemudian saya balas dengan ucapan terima kasih dan peluk untuknya.

***

Beberapa hal yang saya sebutkan di atas adalah hal-hal yang saya sudah ajarkan pada si kecil. Saya rasa ini cukup berdampak pada sikap dan kepribadiannya. Saya percaya, hal-hal yang saya (sebagai Ibu) ajarkan akan berdampak besar pada si kecil di masa depannya. Menjadi ibu yang baik, menjadi smart mom, berarti saya menjadi Ecomom. Yang pasti, saya akan terus memberikan yang terbaik untuknya. Bukan terbaik untuk saat ini saja, tapi terbaik untuk masa yang akan datang juga.



I should thank to this little pumpkin. She is the biggest motivation for me to be a good mom. She's the reason why I become an Ecomom. 

Buibuuuu, apa sih yang buibu ajarkan ke anak dan sangat berpengaruh pada sikap serta kepribadiannya sekarang? Coba cari tau dan share di komentar yuk! Makasiiiih..

Love you life. :D

Wassalamu'alaikum wr wb.

34 comments:

  1. Anonymous12:41 PM

    Penting banget emang sih ya quality time bareng anak kita ya, hal2 basic yang aku ajarkan seperti bilang terima kasih saat diberikan sesuatu atau dibantu, bilang tolong kalau minta bantuan, salim kalo mau berangkat sekolah atau bunda dan papihnya berangkat kerja, berdoa sebelum tidur dan makan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hooh, walaupun bekerja ya sebisa mungkin menanamkan perilaku dan kebiasaan baik ke anak ya. Oh dan memberi contoh yang baik ke anak juga akan lebih mudah ditiru.

      Delete
  2. Uuuuw kece deh kakak, wanita karir tapi bisa balance gitu. Cool!

    Btw di akhir kenapa gapake foto Naya yah? pasti lebih ucul :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya yaa, lebih ucul pakai foto Naya, hahaha. Iya dipaksa untuk bisa balance faaa, biar semua keurus, hahaha.

      Delete
  3. bangga yah memiliki si kecil dengan cintanya yg tulus.. akhh gemes

    ReplyDelete
  4. bangga yah memiliki si kecil dengan cintanya yg tulus.. akhh gemes

    ReplyDelete
  5. jarang yang bisa seimbang, keren mak lis

    ReplyDelete
  6. Ada kebiasaan ini benar-benar membuat meleleh

    Setiap mau bobo dia bilang gini, "Ummi taro dulu hpnya, kita berdoa dulu, aku mau Ummi meng-aamiin-kan doaku"

    haduh jd merasa bersalah dan terenyuuuh banget

    salam kenal

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aaahh so sweet bangeeeet. Iya bener jadi ngerasa seneng tapi ketampar juga ya mbaaa, hihihi.

      Delete
  7. Wohh aku ingin yang terbaik untuk anak ku, sedangan sikapku kadang masih salah kepadanya...makasih teh Liswan, sudah mengingatkan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya sama mba, kadang masih suka sumbu pendek alias ga sabaran kalo ngadepin anak, huhuhu.

      Delete
  8. Shakila n Kezia seperti alarm dalam hidup saya kalau ada yang melenceng pasti mereka mengingatkan.Sikap romantis mereka yang tiba2 peluk bilang I Love You atau menuliskan aku sayang mama itu memacu saya untuk menjadi ibu yang lebih baik lagi.
    Btw Mak Lis kau emak kerennn bangetttt sihhh 😚.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaaa, kadang gesture sederhana dari anak itu bikin kita sebagai ngeh ya mak kalo harus memperbaiki terus supaya jadi contoh yang baik. Sama-sama maak, akupun salut liat kamuuu..

      Delete
  9. Shakila n Kezia seperti alarm dalam hidup saya kalau ada yang melenceng pasti mereka mengingatkan.Sikap romantis mereka yang tiba2 peluk bilang I Love You atau menuliskan aku sayang mama itu memacu saya untuk menjadi ibu yang lebih baik lagi.
    Btw Mak Lis kau emak kerennn bangetttt sihhh 😚.

    ReplyDelete
  10. woalah ,,,,ini ilmu baru yang bisa kita terapkan yah , oh iya , gambar nomor 3 kok bikin aku puyeng liatnya,,,pengen makan gitu ,,wkwkw

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyes bisa diterapkan mbaa.. Makanannya bikin mupeng yaaa, hahaha.

      Delete
  11. aaa jadi inget adikku yg masih bayi ka lisna. Thankyou for sharingggg.
    Tipsnya bisa aku praktekkin buat adikku yg kecil.

    Putri | shecalledfashion.blogspot.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyes neng, bisa diterapin juga ke adik, jadi contoh buat si adik keciil..

      Delete
  12. Gemayy banget sama anaknya mbak. Kriwil-kriwil imut. Semoga bisa bijak kayak mamamhnya nanti :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasiiih, mamanya masih belajar bijak nii, hihi. Smoga anaknya bisa lebih bijak lagii..

      Delete
  13. Eh tapi emak2 sekarang kalo quality time ama anak mah sibuk main hp mulu hahaha #kabur

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ngga bisa om cumiii, karena kalo pegang hape anaknya langsung cari perhatian dan gangguin mamanya, hahaha.

      Delete
  14. Paling meleleh dikasih sesuatu dari anak, baik itu ucapan atau bentuk lain.. Secara anaknya masih cimit, lebih amaze aja karena ternyata mereka udah mengerti kalau kita sayang banget sama mereka :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hooh, dikasih ucapan makasih terus dicium sambil dipandangin aja seneng bener, hahaha.

      Delete
  15. Nay2 si cantik semoga makin pinter mengkespresikan diri dan kepekaan emosi ya :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin ya rabbal alamin. Makasih tante nia cantiik.. :D

      Delete
  16. bener banget mba Lis, ngajarin cinta lingkungan itu perlu banget karena biasanya ngaruh ke hal2 lainnya lho, termasuk rasa empati dia ke orang sekitar..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hooh bener banget mba. Simpati dan empati itu yg ga bisa diajar lewat omongan aja, tp harus lewat contoh.

      Delete
  17. emang gampang susah ya mendidik anak mbak ... yang penting sabar

    ReplyDelete