Follow Me @lisna_dwi

May 27, 2015

Udang Lada Garam

May 27, 2015 13 Comments
Assalamu'alaikum wr wb.

Sebagai ibu rumah tangga yang masaknya ngga jago-jago amatan, saya sangat mengandalkan contekan, hehehe. Biasanya sebelum weekend, saya suka browsing resep. Suami kebetulan suka masakan yang gooey-gooey gitu. Atau kadang masakan yang kami suka di suatu restoran, saya cari-cari resepnya buat dimasak di rumah. Salah satu yang jadi andalan saya buat nyontek resep-resep masakan adalah di Sajian Sedap. Alhamdulillah si sebagian besar sukses. Yang ngga sukses biasanya kalo saya salah cara masaknya, kelebihan atau kekurangan bahan, hahaha.  

Kalo pernah makan di restoran ala cina peranakan, mungkin pernah order menu yang namanya Cumi Lada Garam? Nah saya juga suka ni. Tapi suatu waktu, saya punyanya udang. Jadilah saya modifikasi menjadi Udang Lada Garam. Resepnya sih pakai resep Cumi Lada Garam, cuma proteinnya aja yang diganti. Ini resep dasarnya yang diambil dari Sajian Sedap


Bahan-bahan/bumbu-bumbu :
Bahan:500 gram cumi bersih, dipotong ring 2 cm1 sendok teh air jeruk lemon 1/2 sendok teh garam minyak untuk menggoreng 

Bahan Pelapis (aduk Rata):100 gram tepung terigu protein sedang 50 gram maizena 1 sendok teh baking powder 1/2 sendok makan bawang putih bubuk 1/2 sendok teh garam  

Bahan Pencelup ( Aduk Rata ):50 gram tepung terigu protein sedang 1/4 sendok teh garam 100 ml air es  

Bahan Tumisan:8 siung bawang putih, dicincang kasar3 buah cabai merah keriting, dicincang kasar2 batang daun bawang kecil, diiris halus1/4 sendok teh garam 1/4 sendok teh merica bubuk 2 sendok makan margarin untuk menumis  

Cara membuat:
  1. Lumuri cumi dengan air jeruk lemon dan garam. Diamkan 15 menit.
  1. Gulingkan di bahan pelapis. Celup ke dalam bahan pencelup. Gulingkan lagi ke bahan pelapis.
  1. Goreng dalam minyak yang sudah dipanaskan di atas api sedang sampai matang.
  1. Tumisan, panaskan margarin. Tumis bawang putih dan cabai merah keriting sampai harum. Tambahkan daun bawang, garam, dan merica bubuk. Aduk rata. Angkat.
  1. Tuang di atas cumi goreng. Sajikan.
  Untuk 5 porsi
Dan ini dia penampakannyaaa...



Selamat mencobaaaaaa..

Love you, Life. :D

Wassalamu'alaikum wr wb.

May 20, 2015

#IHBChallengeMay - Di Balik Layar Blog Posting

May 20, 2015 10 Comments
Assalamu'alaikum wr wb.

Roll camera. Roll sound. Action! Eits itu mah di balik layar pembuatan video or film ya, hehehe. Kalo di balik layar blog posting saya bagaimana? Kalo versi saya begini nih...


Memilah ide tulisan. 

Seperti yang bisa dilihat dalam blog saya ini, tulisan saya sebagian besar adalah dari pengalaman saya sehari-hari. Jadi isinya memang campur sari, hehehe. Hanya perubahan terjadi setelah menikah, hamil dan kemudian punya anak. Kenapa berubah? Kalo dulu biasanya saya curcol dan nyampah si. Lihat aja tulisan saya di masa lampau, isinya suka gajebo (ga jelas booo), hahahaha. Nah seiring dengan makin dewasanya saya *tsaaah*, tulisan curhat nyampah itu mulai saya kurangi. Orientasinya berubah ni ceritanya. Pinginnya pengalaman pribadi yang saya tuangkan lewat tulisan bisa memberikan manfaat walau secuil, hehehe. Karena ketika mulai hamil, saya banyak cari informasi seputar kehamilan, kelahiran dan parenting lewat dunia maya, dan banyak info bermanfaat yang saya dapat dari tulisan para blogger. Bahkan hingga kini. Jadi kemudian saya pikir, ya tulisan saya seharusnya juga bisa memberikan manfaat walaupun isinya catatan keseharian saya. Inshaa Allah.


Dari sekian banyak hal yang saya alami dalam kehidupan sehari-hari, saya kemudian akan pilah-pilih ide tulisan. Sumbernya bisa macam-macam. Misalnya pengalaman saya soal parenthood dan motherhood, bagaimana pengalaman saya ketika hamil, melahirkan, periode ngASI atau ketika anak saya sakit. Pengalaman travelling juga biasanya saya jadikan bahan tulisan. Atau cerita saya soal tempat yang baru saya kunjungi dan sesekali soal selera fashion saya, hehehe. Intinya si saya tidak membatasi ide tulisan yang ingin saya kembangkan.

Nah, kalo hidup lagi lempeng-lempeng aja ngga ada cerita trus saya mau nulis apa dong?! Saya blogwalking deh cari inspirasi. Selain itu ikutan challenge seperti yang diadakan IHBlogger ini. Lumayan kan jadi ada ide tulisan, hohoho. Coba aja lihat list tulisan saya di bagian selanjutnya, beberapa isinya challenge dari komunitas blogger atau dari blogger yang mengadakan GiveAway, hahaha.

Link Sumber

Mencicil Tulisan.

Bukan cuma beli rumah aja yang saya cicil, tulisan di blog juga, hahaha. *krikkrikkriiik* Setelah muncul ide tulisan, saya langsung cicil tuh. Sebenarnya ini baru saya lakukan, tapi lumayan efektif. Cicilnya bagaimana? Kalo versi saya sesederhana membuat judul tulisan, lalu save as draft, hahahaha. Setidaknya ngga nguap gitu aja dan kemudian terlupakan. Dan kalo lagi lihat list posts ada semacam dorongan untuk mengembangkan si draft yang udah kelamaan nganggur ngga disentuh, hehehe. Walaupun ada draft yang akhirnya jadi basi. Misalnya beberapa kali bikin draft EF tapi belum ada yang kejadian juga, hihihi.

Ide tulisan dalam draft
Alasan lain saya bilang mencicil adalah saya bukan tipikal yang bisa menyelesaikan 1 postingan dalam one-go gitu. Saya baru bisa menulis waktu break di kantor, atau sesekali di rumah. Kadang tulisannya sudah selesai, fotonya masih belum dapat. Atau fotonya banyak, tulisannya baru sepatah dua patah kata, hahaha. Malah kalo tulisan soal makanan seringkali lupa foto makanannya. Saking udah lapernya jadi tiap makanan dateng langsung disikat ngga sempat foto deh, hahaha. Kalo udah gitu terpaksa googling dan comot dari website lain. Tentunya tidak lupa mencantumkan link sumber ya, karena foto-foto itu kan bukan copyright kita. :D

Untuk foto yang saya ambil sendiri biasanya si saya ngga banyak edit. Paling saya pilih foto yang paling bagus aja dan edit seperlunya, ya sebatas crop, mainin contrast or pencahayaan dan nambahin filter. Itupun saya menggunakan aplikasi fotografi yang ada di smartphone saya, misalnya PicsArt, CandyCam dan Instamag.


Publish & Update.

Nah kalo sudah dirasa komplit barulah saya akan publish tulisan itu. Ngga ada waktu pasti kapan saya harus menyelesaikan tulisan. Ya ngalir aja, namanya juga menulis untuk having fun ya. Kalo dikasih deadline juga buat saya si jadi kaya' kerjaan aja ya, hehehe. Eh kecuali kalo blog postnya dijadikan review commercial atau ada dealine submission-nya ya. :P Kadang ketika saya baca lagi blog yang sudah saya publish kemudian seperti ada yang perlu direvisi or ditambah, ya saya update aja tulisannya. Biasanya si kalo saya menemukan typo, kebanyakan/kurang foto or beberapa kalimat dirasa janggal.

Setelah publish, saya juga menyempatkan untuk tweet atau posting link tulisan saya di group FB yang saya ikuti, misalnya Emak2Blogger, BlogFam dan IHBlogger. Sekalian blogwalking lagi dan meninggalkan jejak di blog yang dikunjungi. Biar makin banyak teman blogger dan makin banyak yang mampir baca tulisan saya, hihihi.



Begitulah di balik layar blog posting saya ini. Oya, tulisan saya kali ini diikutkan dalam IHB Blog Post Challenge bulan Mei 2015. Thanks for reading! 


Love you, Life. :D

Wasslamu'alaikum wr wb.

May 19, 2015

Singgah di Pekalongan

May 19, 2015 11 Comments
Assalammu'alaikum wr wb.

Jumpa lagi dalam postingan berbau trip dan travelling. Sesungguhnya ada tugas kantor si di Pekalongan, jadi bukan karena ingin plesiran, hehehe. Ini kali pertama saya pergi ke Pekalongan. Thanks to mak Primastuti Satrianto yang menuliskan pengalamannya ke Pekalongan di blog post ini. Jadi sedikit ada gambaran soal kota Pekalongan ini.


Persiapan

Selain persiapan soal kerjaan di kota ini nantinya, saya mulai hunting tiket. Saya pergi dari tanggal 2-4 Mei 2015. Setelah tanya-tanya, yang paling enak kalo ke Pekalongan adalah dengan menggunakan kereta api. Tadinya, suami dan anak mau saya boyong. Tapi suami ngga bisa ikutan karena ada meeting yang ngga bisa ditunda. Jadilah saya sendiri dan akan bertemu teman kantor di sana. Cara pesan tiket kereta api sekarang lebih mudah dan praktis. Semua bisa dilakukan via online.

Sila klik link ini

Harga tiket eksekutif bervariasi dari 280rb-380rb. Dan bisa terlihat jumlah kursi kosong yang tersedia sisa berapa. Hanya saja jika mau pesan sebaiknya pastikan jadwalkan sudah final. Karena jika ada pergantian jadwal, harus datang langsung ke stasiun besar saja, ngga bisa di tiap stasiun. Selain itu jika ingin di sisi yang dekat jendela, sebaiknya pesan di seat bagian A ya. Karena saya dipesankan kantor, jadi yang diberikan adalah tanda bukti bayar. Jadi si tanda bukti bayar ini harus ditukarkan dengan tiket paling lambat 1 jam sebelum keberangkatan. Karena ngga sempat-sempat ya pulang kantor, makanya saya pilih ambil tiket saat mau berangkat aja.

Bagaimana dengan hotel? Karena ini perjalanan dinas, maka hotel pun dipesankan oleh perusahaan. Kebetulan yang bisa pakai harga corporate dan banyak direkomendasikan adalah Hotel Horison Pekalongan. Di agoda juga ada penawaran bagus untuk hotel ini, jadi bisa coba klik ke Agoda. Walaupun sempat penasaran juga sama hotel Namira syariah pilihan mak Primastuti Satrianto. Kalo soal transportasi di Pekalongan, sayangnya saya tidak pesan untuk perjalanan kali ini.


Pekalongan 2-4 Mei 2015

Sabtu, 2 Mei 2015. Perjalanan ke Pekalongan kurang lebih makan waktu hingga 5 jam. Jadwal saya berangkat adalah 07.00-11.38 menggunakan Argo Muria. Karena belum print tiket, saya jadilah berjaga-jaga berangkat pagi-pagi sekali. Maklum sudah lama ngga naik kereta api, hehehe. Jadilah saya sampai Stasiun Gambir jam 5.30 pagi, pagi ajaaaah.. Karena belum tau ya, saya langsung menuju ke loket untuk tukar tiket, ternyata oh ternyata sudah ada beberapa mesin berjajar untuk print tiket mandiri. Woooww.. *norak* Penampakannya seperti di bawah ini.

Link Sumber
Praktis dan cepat. Kondisi stasiun pun jauh lebih nyaman dan bagus. Banyak restoran dan tempat ngopi buat para calong penumpang yang datang kecepetan seperti saya. :'D Dasar saya kebiasaan naik pesawat, 1,5 jam sebelum waktu keberangkatan saya sudah setor muka ke petugas pemeriksa tiket untuk masuk ke area peron. Dan bapaknya bilang belum boleh masuk karena keberangkatannya masih lama, hahahaha. Sekitar 40 menit kemudian baru boleh masuk dan diwanti-wanti agar tidak salah jalur. Tau aja bapak ini saya suka hilang arah, hehehe. Di dalam area peron juga ada kursi tunggu dan kios yang menjual makanan dan koran/majalah.

Kesan pertama waktu duduk di kereta, nyaman walaupun gerbongnya memang terlihat cukup tua oldies, hehehe. AC berasa sejuk dan disediakan bantal kecil. Lumayan baguslah. Yang saya suka lagi adalah berangkatnya tepat waktu, jam 7 pagi teng kereta sudah berangkat. Kursi juga bisa dibuat agak rebah dan bisa diputar saling berhadapan. Cocok untuk yang pergi dalam grup.

May 15, 2015

My Hijab Style Journey

May 15, 2015 7 Comments

Assalammu'alaikum wr wb.

Sejak pakai hijab di akhir 2010 lalu, saya sudah mengalami beberapa perubahan penampilan. Segala gaya pernah dicoba, dari gaya hijab melilit-lilit berbunga sampai sekarang lebih memilih gaya yang simple dan menutup dada, hehehe. Kalo saya pribadi, setelah bersuami kemudian punya anak, gaya hijab yang ngga ribetlah yang akhirnya selalu menang. Simple aja kadang pakainya suka kelamaan, hahaha. Walaupun masih susah banget disiplin untuk lebih bisa panjang lagi, huhuhu. Okelah, saya lagi mau throwback sedikit soal my hijab style journey...:D

May 02, 2015

Tiga Hal Ini Bikin Saya Ngga Nyaman...

May 02, 2015 10 Comments
Assalammu'alaikum wr wb.

Lagi sendirian di luar kota, sambil nunggu briefing meeting tapi vendornya tak kunjung datang, iseng blogwalking. Sampailah di blognya mba nad yang sedang ngadain 1st anniversary giveaway blognya. Yak, daripada saya mellow sendiri sambil liatin foto si ucul dan jadi dongkol karena menunggu kabar tak jelas dari vendor itu, lebih berguna saya menulis aja yess. Okay yes..

Saya ngga nyaman melihat orangtua yang merokok di depan anaknya yang masih kecil, apalagi bayi atau balita. Mau menegur juga serba salah, khawatir dibilang sok atau ikut campur. Nah, ngga nyaman banget kan jadinya, huhuhu. Jelas-jelas secondhand smoker memiliki resiko yang lebih tinggi daripada si perokok aktif itu sendiri. Katanya sayang sama anaknya, tapi asap rokoknya disembur-sembur di dekat anaknya, huhuhu. Jadi karena saya melihatnya saja ngga nyaman, tapi mau menegur juga serba salah, akhirnya saya biasanya lebih pilih pergi dan ngga melihat pemandangan itu lagi.

Please don't do this mom, dad :(