Follow Me @lisna_dwi

Showing posts with label IHB. Show all posts
Showing posts with label IHB. Show all posts

August 11, 2016

Friend Circle

August 11, 2016 30 Comments
Link Sumber


Assalamu'alaikum wr wb,

Pernah ngga si ngerasa kalo friend circle yang kita punya ketika makin tua dewasa jadi semakin berkurang? Pergaulannya cuma seputar kantor, atau lingkungan rumah atau keluarga. Sahabat dari zaman sekolah tetap masih dalam core circle sih, walaupun kami jarang bertemu. Tapi yes saya sempat berada dalam titik itu. Ko ya rasanya kehidupan saya cuma di seputar kantor aja. Agenda ngumpul sama sahabat-sahabat jarang banget kejadian. Bukan karena ngga mau ketemu, tapi susah bener matchingin waktunya. Jadi kadang ngerasa bosan juga karena ya kayaknya hidup gitu-gitu aja,  *Tsaaaaah...*

Dan tanpa disangka, bulan Oktober tahun 2015 ada email datang dari Clozette Indonesia untuk menjadi salah satu Star Clozetter. Waw! Apalah sayaaa, saat itu follower instagram dan twitter saya masih minim sekali, cuma 300an aja kakaaa, hahaha. Alhamdulillah terpilih dan saya mendapat banyak kenalan baru! Saat itu baru digabungkan dalam grup WA saja. Jadi memang belum ada kopdar apapun yang saya ikuti. Semua anggotnya rata-rata juga blogger atau social media enthusiast yang punya interest di bidang beauty, fashion dan lifestyle. Dan udah jagoan semuaaaa. Da aku mah apa atuuuh..hahaha.

Email tawaran menjadi Star Clozetter


Kemudian, akhir tahun lalu makinlah kepikiran untuk aktif lagi sebagai blogger. Saya tetap menulis ko, tapi memang kopi darat atau terlibat dalam acara blogger rasanya sudah lama sekali. Terakhir mungkin waktu kuliah, waktu saya dan teman-teman masih doyan ngeblog sekaligus kopdar. Blog waktu itu selain sebagai tempat curcol, trus cari temen baru dan siapa tau beruntung dapat gebetan, hahahaha. Setelah kerja, lalu menikah dan punya anak rasanya ngga sempat lagi ikut-ikutan event atau meet up dengan sesama blogger. So, I was thinking, why not?! Setelah izin ke suami, saya datang di salah satu acara yang diadakan IHB (Indonesian Hijab Blogger). Saat itu saya menang kuis nonton Bulan Terbelah Di Langit Amerika. Acaranya di XXI Epicentrum Kuningan. Dan ternyata it was fun! Saya sudah hampir lupa rasanya mingle dengan teman-teman blogger yang punya minat sama akan dunia blogging. Dan saat itulah saya mulai berkenalan dengan banyak teman baru, yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan saya. Saya menjalin pertemanan baru, memperluas silaturahmi saya, dan inshaa Allah Allah akan meluaskan rejeki saya dan memakmurkan usia saya.

Dari Abu Huraerah, ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Barang siapa ingin diluaskan rezekinya dan dimakmurkan usianya, hendaklah ia bersilaturahmi.'" (HR. Al Bukhari).

Nobar Bulan Terbelah di Langit Amerika



Dan janji Allah itu memang tak pernah salah. Setelah saya mengikuti event pertama saya dengan IHB, saya kemudian berkesempatan ikut serta dalam acara yang diadakan Clozette Indonesia yaitu gathering bersama para blogger babes Indonesia. Dan saya yang tadinya cupu banget soal make up atau skin care, jadi lebih melek dan aware soal ini. Hingga saat ini saya sudah mengikuti berbagai macam event yang diadakan oleh Clozette dan clientnya. Alhamdulillah menambah pengetahuan saya, terutama soal fashion, beauty dan lifestyle. Jadilah saya berani mulai menulis soal produk make up atau skin care. Sebelum itu mana ada nyali, hahahaha.

Di Blogger Babes Gathering pertama saya dengan Clozette



Dari Clozette Indonesia, kemudian saya mulai menjajaki networking community yang lain. Sebut saja Kumpulan Emak Blogger dan Blogger Perempuan. Mungkin para blogger wanita banyak yang sudah bergabung juga dengan dua komunitas ini yah. Dari situ makin banyak lagi kenalan, networking, ilmu, dan bahkan job yang saya dapatkan. Bener kan janji Allah, kalo memperluas tali silaturahmi, akan diluaskan rejekinya. Rejekinya dalam bentuk networking, ilmu, pengalaman, produk gratis, dan money money money tentunya, hihihi. Alhamdulillah.

Di Acara Blogger Perempuan dan Bassura City

Ikutan acara gathering blogger SK-II, aaak sebelum ini mana mungkin diundang, hahaha
Di acara Andalan Bunda Cerdas bersama KEB

Dan belakangan makin intens aja ni komunikasi dengan hijab blogger yang pernah ikutan event IHB. Karena ada grup WA yang isinya cewe semua, jadi rame dan seru banget kalo ngobrol. Apa aja bisa jadi bahan obrolan, mulai dari sharing soal blogging, social media, tips parenting, info job influencer, hingga hot topic soal selebritis, hahaha. Dari grup itu juga saya tau soal gimana si monetize blog dan akun social media kita. Sebelumnya mana tau soal Blogmint, Sociabuzz atau influencer platform lainnya. Lalu, dari grup besar itu ada beberapa blogger yang doyannya hore-hore dan beberapa kali ketemuan dalam berbagai acara. Asal aja si namanya jadi Blogger Horeey, hahaha. Sebut saja Ifa, Anggi, Nia, Saya, Aie dan Sandra. Kebetulan aja cewe-cewe ini agak mure kalo diajak ketemu, hahahaha. Coba aja pancing traktiran chatime, palingan langsung mau, hahahahaha. Jadilah kami suka bertukar cerita soal keseharian dan ke-random-an diri masing-masing. :))

Familiar dengan beberapa wajah di atas?! :)) (photo credit : Ola eh apa Nia?! lupaaa.. LOL)

Buibu IHB (photo credit : Ola)
Buibu rempong nyiapin kue buat akoooh.. :))

Surprise belated birthday cake, love you all. Kecups!

Tukeran oleh-oleh

Muka happy dapat oleh-oleh
Bibir kembaran



Reka adegan mamtir Anggi dan Aie yang selalu direvisi, hahaha

Dengan Ifa saya pertama kali ketemu waktu nobar Bulan Terbelah Di Langit Amerika akhir tahun lalu, dan kemudian jadi kebetulan menyenangkan karena dia magang di Clozette Indonesia, tempat saya juga jadi anggota komunitasnya. Kadang jadi suka wassapan dan sharing berbagai hal. Dengan Anggi, dari IHB kenalnya. Tapi terus kami berdua ketemuan waktu diundang Viva ketemu Isyana Sarasvati. Woww pas cerita-cerita ternyata kami pernah tinggal di komplek perumahan yang sama, bahkan orangtua kita berdua masih tinggal di sana, hahaha. Dengan Nia pertama ketemu juga pas nobar, tapi waktu itu sih ngga ngobrol yah, karena nia kesannya serius sekali, hahaha. Trus pas udah kenal jadi seriuz sekeleus, hahahaha. Dengan Aie, sebenarnya sudah "kenal" lama. Tapi caranya ya rada berliku ngga biasa gituh, hahaha. Terus deket dan jadi ngobrol ya karena satu komunitas di IHB. Kebetulan rumahnya deket Kokas, saya suka Kokas, jadi ya suka ketemu di Kokas, hahaha. Dengan Sandra waktu itu saya terlalu girang karena di grup ada yang rumahnya juga di area BKT, hahahaha. Punya anak yang namanya mirip anak saya Naya (nama anaknya Raya) dan usianya juga hampir sama. Sama sandra ketemunya paling  belakangan setelah lebaran lalu, tapi tetep kami langsung bisa tune in kalo ngobrol. Ye kan san? Ya aja deh, hahahaha.

Dengan Ifa
Dengan Anggi

Dengan Nia

Dengan Aie

Dengan Sandra dan Raya

Nah, gimana? Seru kan?! Seru dong kan kan kan, hihihi. *maksa* Jadi kalo mulai jenuh dan bosan sama rutinitas kamu yang gitu-gitu aja. Silakan lho dicoba join sama komunitas yang punya minat sama dengan kamu. Perluas pertemanan, networking, jalin silaturahmi baru dan inshaa Allah akan ada banyak manfaat yang kamu dapat. Asalkan, pilihnya komunitas yang positif ya kegiatannya, dan jangan lupa minta izin sama suami dan anak kalo sudah berkeluarga. Wokeh semoga bermanfaat ya.

Love you life. :D

Wassalamu'alaikum wr wb.

July 14, 2016

Untung Bisa Belanja Online!

July 14, 2016 11 Comments
Assalamu'alaikum wr wb,

"Yang, aku masih stuck banget kena macet parah ni di Kasablanka. Baru makan takjil aja, sayang masak ngga?" kata suami di ujung sana.  
"Baru sampai rumah juga ni yang, lagian si ucul maunya nempel aja ni ngga bisa ngapa-ngapain," kata si istri. 
"Ya udah Go-Food aja yang, tolong pesenin Bebek Kaleyo aja deh, nasi uduk. Oya sama sate ati ampela. Trus apalagi ya yang enaknya?" sambung suami.
Lalu istri membuka aplikasi sambil memilih menu pesanan suami dan menu pilihan dirinya sendiri. Hail technology!

Siapa yang senasib sama cerita di ataaaas? Sama dong kitaaaaa, hahaha. *cari temen* Rasanya kalo lagi kayak gini mau peluk yang menciptakan internet deh, hahaha. Apa-apa sekarang bergantung banget sama yang namanya dunia belanja online. Kondisi di atas adalah salah satunya. Sebut saja saya ibu rumah tangga bekerja malas masak yang kebetulan karena capek sering beli makanan via go-jek atau langsung dari website restoran tersebut. Contohnya saya suka pesan Domino's pizza secara online, mihihihihi. Yessss, belanja online bikin saya untung, terutama di bulan Ramadhan lalu. Karena jarak kantor-rumah lumayan jauh, seringkali saya sampai rumah sudah malam. Sampai rumah, belum sempat beberes atau ganti baju pun kadang anak maunya nemplok sama mamanya. Untung bisa belanja makanan via online! Selain saya ngga perlu repot masak sepulang kantor, seringkali ada diskon yang lumayan banget kalo belanja via online. Misalnya niii, kalo pakai aplikasi go-jek biaya antar hanya 9ribu perak untuk merchant tertentu yang bekerjasama. Jadinya tetep hematlah dibanding harus keluar sendiri. Atau kalaupun mau comfort food yang agak jauh dari rumah, tetep bisa kebeli dan ngga perlu menempuh jarak jauh untuk belinya. Di Domino's pizza tiap hari ada diskon yang berbeda-beda, misalnya "PIZZA OF THE DAY THURSDAY Get Medium Hand Tossed Cheese Mania for cheaper price on every Thursday", hahaha.

Orderan pizza buat buka, hihihi

Rajin-rajin liat promo, perhatikan merchant yang ongkirnya murce!

January 15, 2016

My Best Moment 2015

January 15, 2016 2 Comments
Assalamu'alaikum wr wb,

Tahun 2015 alhamdulillah adalah tahun yang penuh berkah terutama buat saya dan keluarga kecil saya. Tapi sebenarnya tahun kesedihan juga untuk keluarga besar dari mamih karena salah satu Uwak (kakak mamih) meninggal secara tiba-tiba.

"Jika kamu bersyukur pasti akan aku tambah (nikmat-Ku) untukmu dan jika kamu kufur maka sesungguhnya siksa-Ku amat pedih" Q.S. Ibrohim (14):7

Apapun keadaan dan situasi yang kita lalui di 2015, sudah kewajiban kita untuk bersyukur. Bisa menulis ini saja alhamdulillah kan berarti diberi nikmat sehat, panjang umur hingga bisa sampai di 2016. Setelah berpikir keras memilih momen mana saja yang bisa saya anggap terbaik, ini adalah beberapa diantaranya :

1. Mamih ketemu penyanyi dangdut favorit

Jangan ketawa ya baca judulnya, hahaha. Mamih emang suka banget sama dangdut. Jadi ceritanya begini. Pekerjaan saya di bidang marketing & communication dekat hubungannya dengan media iklan di TV, koran, digital dsb. Singkatnya mah yang berhubungan dengan komunikasi mengenai brand saya. Kebetulan, di tahun lalu perusahaan saya menggunakan channel media sponsorship TV untuk menjangkau customer, sebut saja kalangan tukang bangunan. Di waktu luangnya, sebagian besar menonton TV, dan acara yang mereka minati adalah sinetron dan entertainment. Lebih spesifik lagi, entertainment macam apa sih, ya dangdut. Itulah awal mula kenapa saya dan tim jadi beriklan di dan sponsorin acara dangdut, hehehe. Sebelumnya cuma saya yang ngerti dangdut, karena apa? Ya karena mamih dari saya orok nyetelnya musik dangdut, hahaha. Kan masih banyak yang menganggap dangdut itu norak dan kampungan ya, jadi kadang suka dicengin juga tuh saya. Tapi saya mah cuek, elu-elu gw-gw kalo masalah selera yaaa, hahaha. Emang si ada yang suka goyang seronok dan bajunya juga super seksi. Jangankan dangdut si ya, musik R&B dan dance gitu juga banyak yang baju dan goyangannya gitu, hehehe.

Final D'Academy Asia

December 18, 2015

Bulan Terbelah Di Langit Amerika - Apakah Dunia Akan Lebih Baik Tanpa Islam?

December 18, 2015 13 Comments
Assalamu'alaikum wr wb,

Ada yang weekend ini atau sepulang kerja/kuliah hari ini berencana nonton film? Masih bingung menentukan mau nonton apa? Pas banget nih, ada satu lagi film nasional berkualitas yang tayang mulai hari ini, 17 Desember 2015, judulnya Bulan Terbelah di Langit Amerika. Judulnya bikin penasaran kaaaan?! hehehe. Nah, alhamdulillah saya dapat kesempatan nonton pemutaran perdana film ini berkat undangan dari Indonesian Hijab Blogger pada hari Selasa, 15 Desember 2015 di XXI Episentrum Kuningan. Selain dapat kesempatan nonton film yang diangkat dari novel karya Hanum Salsabila Rais dan Rangga Almahendr ini, saya juga bisa bersilaturahim dengan teman-teman Indonesian Hijab Blogger yang menjadi undangan. Rezeki anak sholehah, hihihi.

Kami yang beruntung, hihihi.. 

Sebelum menonton film ini, saya sempat menduga-duga seperti apa kira-kira filmnya. Mengingat film ini diangkat dari novel karya pengarang yang sama dengan 99 Cahaya di Langit Eropa, saya pikir pasti akan sama bagusnya. Selain cerita yang menarik dan ngena banget, biasanya nanti akan ada suguhan sinematografi yang ciamik juga nih. Selain itu sutradaranya Rizal Mantovani yang sudah tak perlu diragukan lagi. Oke, I was so excited. Dan ada pertanyaan yang menjadi benang merah dalam film ini, pertanyaan yang sangat dalam; Apakah dunia akan lebih baik tanpa Islam? *jleb* So here it goes...

Bulan Terbelah Di Langit Amerika

All Cast
Cerita dibuka dengan penugasan Hanum, seorang jurnalis Indonesia yang menetap di Wina, untuk mewawancarai narasumber yang keluarganya menjadi korban pada kejadian WTC 9/11 di New York. Tugasnya kali itu bukan sembarang tugas, karena artikel yang dia harus tuliskan adalah jawaban dari satu pertanyaan yang sangat kritis, Apakah dunia akan lebih baik tanpa Islam? Islam yang merupakan agama yang dia anut dan dia banggakan selama ini.

Di tempat lain, suami Hanum, Rangga diberikan mandat untuk mewawancara seorang miliuner yang terkenal misterius, Philipus Brown. Tugas wawancara yang diberikan ini terdengar sangat menantang karena berhasil atau tidaknya akan memberikan pengaruh besar pada pendidikan PhD yang sedang dijalani Rangga. Sedangkan Philipus Brown ini boleh dibilang jarang sekali tersentuh media, bahkan untuk wawancara secara pribadi. Ada suatu kejadian dalam hidupnya yang membuat dirinya berubah 360 derajat, dari miliuner yang mampu menghalalkan segala cara hingga berubah menjadi filantropi yang sangat dermawan dan rendah hati.

Kebetulan yang sangat menyenangkan, kesamaan kota New York sebagai tujuan penugasan mereka membuat Hanum dan Rangga bisa pergi bersama untuk menunaikan misi mereka masing-masing. Lika-liku Hanum untuk bertemu dengan Julia Collins dan putrinya Sarah Hussein tak lepas dari kejadian-kejadian yang menjadikannya sasaran diskriminasi dari orang-orang yang memiliki pandangan yang salah akan Islam. Termasuk pertemuan dengan Michael Jones, warga New York yang membenci Islam karena menganggap teror Islamlah yang membunuh istrinya. Diskriminasi dan kebencian itulah yang membuat Julia Collins kehilangan rasa bangga akan agamanya, meski ia sangat mencintai Islam. Tak hanya itu, Julia bahkan terpaksa meyakinkan dirinya bahwa mungkin memang suaminya bagian dari pelaku terorisme yang meruntuhkan WTC saat itu. Di lain sisi, Sarah hanya mengingat bahwa ayahnya adalah seseorang yang penyayang dan lembut serta tidak mungkin melakukan segala bentuk teror yang kejam.